Rabu, 09 Juni 2010

Lumut Kerak sebagai Bioindikator Versus Alat Pemantau Otomatis

Penggunaan lumut kerak sebagai bioindikator tidak memerlukan biaya besar, mengingat yang diperlukan hanyalah membuat peta penyebaran lumut kerak dibandingkan dengan menggunakan alat pemantau otomatis yang mahal. Namun penggunaan lumut kerak sebagai bioindikator dengan cara seperti ini hanya mengukur kualitas udara secara kualitatif dan tidak secara kuantitatif. Ini berbeda dengan penggunaan alat pemantau otomatis yang langsung memberikan data kualitas udara ambien secara kuantitatif. Pengukuran zat pencemar udara secara kuantitatif dengan menggunakan lumut kerak juga dapat dilakukan, namun memerlukan biaya yang lebih besar dari pada pengukuran secara kualitatif, walau tetap lebih murah dibandingkan penggunaan alat pemantau otomatis.
Penggunaan lumut kerak sebagai bioindikator memiliki banyak kelebihan lain dibandingkan dengan alat pemantau otomatis. Ia dapat dilakukan di daerah yang luas dan terpencil sekalipun. Berbeda dengan penggunakan alat pemantau otomatis yang membutuhkan listrik, penggunaan lumut kerak sebagai bioindikator tidak memerlukan enerji, karena langsung terpapar dan berfluktuasi di alam. Selain itu penggunaan lumut kerak sebagai bioindikator tidak harus dilakukan secara terus-menerus tapi dapat dilakukan secara periodik.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar